Minggu, 02 Oktober 2011

Wahai Pahlawan Islam Eropa (Perancis)


As Samh Al Khulwani penyebar Islam di Negara Perancis (-/+ 700 Masehi)

As Samh Al Khulwani adalah seorang Wali Andalus yang memerintah di Andalus sekarang Spanyol dan Portugal, beliau bertugas menyebarkan Ajaran Agama Islam di wilayah tersebut. Beliau menyebarkan Islam di wilayah tersebut yakni Spanyol dan Portugal hingga wilayah Negara Perancis selatan, beliau menyebarkan Islam dengan membawa 375.000 pasukan. Wilayah Perancis yang pernah di masukinya bersama pasukannya tersebut berjumlah 375.000 adalah kota Toulouse Perancis selatan, dalam peperangan tersebut pasukannya sukses masuk Negara Perancis. Hingga akhirnya beliau memasuki kota Toulouse beliau mengalami perawanan sengit dari orang orang Kristen, dari dua kota beliau mengalami serangan yang sengit hingga pasukannya kalah sedangkan As Samh Al Khulwani mengalami luka berat hingga akhirnya As Samh wafat sebagai Syuhada’ penyebar agama Islam. Jumlah pasukan yang ia bawa sebanyak 375.000 orang seperti jumlah pasukan yang dibawa oleh Bonaparte, ketika melakukan perang dengan Negara Russia dahulu Uni Soviet.

Negeri Perancis tepatnya di kota Toulouse sekarang di tempati pabrik pembuatan pesawat terbang Airbus, dalam mimpi yang saya alami As Samh dahulu kala memasuki Perancis membawa banyak pasukan sejumlah 375.000 dengan pasukan yang berbusana ala burung. Dengan warna yang seperti burung seperti burung besi Airbus (hahaha guyon)……sedangkan para Malaikat Allah adalah makhluk Allah yang bersayap dan bentuknya besar, besarnya ada yang sebesar sepanjang negeri barat dan timur ada yang sebesar puluhan planet seperti yang di temukan oleh NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat).

Sedang sekarang di Perancis banyak kaum Kafir yang memasuki agama Islam begitu pula kaum Kristen atau yang lainnya sama sama memasuki Agama Islam, bagi As Samh meski pasukan kalah dan tersudut dari pasukan orang Prancis dari dua sudut dan satu benteng dia hanya ingin menyelamtkan kaum Andalus dan Pirenia (Perancis) untuk memasuki Agam Islam. Suungguh besar jasa beliau dengan mati syahid beliau bersama pasukannya meyebarkan Islam dengan jiwa yang sungguh dan tenang.

Beliau As Samh pernah bertemu saya dalam masa lalu dan sampai sekarang saya sering bertemu beliau, dan pesan beliau adalah agar jangan meninggalkan keselamatan yang diberikan oleh Allah SWT dan dibawa oleh para Malaikat dan disebarkan para Malaikat yang menjadi gelar bagi Nabi Adam ASW hingga Nabi Muhammad SAW. Para Malaikat akan selalu membawa keselamatan dari Allah untuk manusia selama mereka memohon keselamatan kepada Allah SWT, dan Allah tak akan berhenti memberikan  keselamatan kepada ummat manusia melalui para Malaikat dan Para Rasul dan Nabi agar manusia ingat pada Adam ASW Bapak Moyang manusia yang bergelar As Salam hingga Manusia terakhir dan utusanNya yang terkahir yakni Muhammad SAW.

Semoga Keselamatan menaungi semua ummat manusia yang ada di mana saja dan kapan saja, bagaimana saja, apa saja, kenapa saja dan  siapa saja, semoga Islam selalu menerangi manusia dari kejahilan dan kebodohan. Dengan keselamatan Allah akan memberikan rasa bahagia dan rasa suka cita, Islam tidak hanya dibawa oleh orang yang kaya juga kaum miskin dan fakir, Allah tidak akan memberikan kepada kaum yang pintar saja juga kepada yang bodoh agar mereka memerangi kebodohan mereka. Islam senantiasa menaungi manusia dengan cahaya ketuhanan Allah As Salam (Yang Maha Menyelamatkan) agar manusia ingat pada asalnya mereka yakni dari tanah bukan dari api. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari saripati tanah dan kemudian Allah membuatnya dari segumpal daging sehingga menjadi tulang lalu dibalut dengan daging tulan belulang tersebut kemudian kulit membungkus daging, hingga menjadi tubuh yang sedemikian indah dipandang lalu Allah mengajari Adam ASW sebagai manusia pertama dengan mengenal nama nama Nya Allah SWT dan makhlukNya agar manusia tidak bodoh dan berotak sempurna tidak seperti binatang.

As Samh mengajari kita kebaikan dan keselamatan agar kita tidak terjerumus ke dalam kesesatan dengan berlandaskan ajaran Allah SWT  dan RasulNya, beliau mengerti akan ilmu yang diberikan Allah berupa penerbangan Islam yaitu penerbangan yang selamat. Keselamatan bagi kita tidak hanya di darat dan laut juga di langit, seperti yang dialami oleh Nabi Idris ASW yang wafat dalam pelukan Malaikat Jibril AS ketika terbang ke langit menuju ke sisi Allah SWT. Sesama ummat Islam tidak perlu ada perbedaan Allah sendiri tidak membedakan keselamatan manusia dari segi ekonomi dan ilmu, juga tempat dan suasana agar mereka ingat bahwa semuanya baik atau buruk adalah kehendakNya Allah SWT. Negeri kita Indonesia adalah negeri yang terdiri dari pulau pulau yang banyak dan tak bisa terhitung dengan pasti, akan karena hal tersebut maka kita bangsa Indonesia membutuhkan sarana pengangkut kemanusiaan yang tepat dan benar agar kita tidak tersesat dengan angkutan yang tidak tepat seperti yang tidak benar dan salah.

Maka wajar jika kita dipercaya oleh orang yang diberi Allah SWT kemampuan untuk terbang bersama kendaraannya dan kendaraan yang diciptakan oleh Allah, dengan mengutus hambaNya yang mampu mewujudkan angkutan tersebut. Allah tak akan menciptakan keadaan hambaNya kurang juga lebih tapi secukupnya dan tepat sesuai keadaan hambaNya. Agar hambaNya tidak kesulitan dalam menejelajahi tempat tempat yang diciptakan Allah SWT untuk dijelajahi.
Para Awliya’ Allah adalah para pelindung Allah segala yang diciptakan Allah adalah kehendak Allah agar manusia merawat dan menjaga ciptaanNya, agar tidak sia sia dan terbuang percuma dan bermanfaat. Para Awliya’ Allah diciptakan Allah untuk menjaga kebaikan di tengah umat manusia agar manusia tidak menjadi bodoh dan mengetahui ‘ilmu dan alam, karena para Awliya’ Allah SWT bersamaNya di sisiNya setiap waktu dan tak pernah merasa jauh dari sisiNya. Allah akan selalu menemani hambaNya yang senantiasa ingat kepadaNya, dengan nyata atau ghaib agar hambaNya tidak ingkar. Oleh karena itu Allah akan selalu melindungi hambaNya dari tipu daya syetan yang terkutuk sedang setan selalu mengintai hamba Allah yang berwujud manusia untuk terus kufur kepada Allah SWT, namun Allah mengutus para Rasul dan Nabi dari golongan manusia agar manusia tidak terjerumus ke dalam api neraka yang panas. Hanya hamba Allah yang kufur dan ingkar saja yang akan memasuki neraka nantinya, sedang yang bersyukur dan sabar juga selamat dalam hidupnya akan memasuki surga yang penuh kenikmatan. Allah member beban tugas kepada hamba hamba yang berwujud manusia dengan tanggung jawab yang cukup dan tidak berlebihan di dunia ini, agar tidak terasa berat dan enteng atau sesuai dengan tanggung jawab masing masing. Sesungguhnya orang orang yang kufur senantiasa menuntut manusia untuk berlebihan dalam berbuat, berucap dan bertindak, namun Allah SWT akan selalu mengingatkan hambaNya agar tida berlebihan. Seperti yang dilakukan oleh Raja Fir’aun dan bala tentaranya adalah raja yang berlebihan dan mereka memusuhi Allah dan NabiNya yang bernama Harun ASW dan Musa ASW, agar negeri Mesir dan Bani Isra’il hancur di bunuh oleh Fir’aun dan bala tentaranya. Namun Allah tidak membiarkan apa yang dilakukan oleh Fir’aun (Meneftah), karena Meneftah melekukan pemerintahan dengan jalan yang kufur dan menganggap tidak ada kewajaran kepastian dan ketepatan. Meski istri Nabi Musa Wafat gugur dibunuh oleh Fir’aun bersama tukang sihirnya, namun Allah membuat Shafir istri Nabi Musa ASW sebagai pahlawan Syuhada’ yang mati membela Allah dan memberantas kesewenangan Fir’aun dan bala tentaranya.

Apa saja yang dilakukan hamba Allah selalu mencatatnya dengan mengutus Malaikat Raqib dan ‘Atid, agar nantinya perbuatan manusia di pertanggungjawabkan. Juga apa yang ada di dalam hati manusia Allah senantiasa tahu apa saja yang dilakukan oileh hamba, jika hamba melakukan pembunuhan yang tidak dibenarkan maka Allah akan membalas dengan pembunuhan juga. Allah tidak akan membiarkan hambaNya senantiasa berada dalam kekufuran dan ketidakselamatan dan juga berlebihan, agar manusia selalu berbuat dengan perbuatan yang wajar. Allah juga tidak menyukai maksiat hamba dan tipudaya syetan yang tercipta dari api, juga kemusyrikan dan kekufuran berada di tengah tengah kaum dan umat manusia. Allah senantiasa membuat suka cita dan duka di tengah manusia agar Allah tahu siapa diantara hambaNya yang bersyukur dan bersabar, juga siapa yang beriman dan berbuat baik dalam hati atau dalam dhahirnya. Semua yang diciptakan Allah berada dalam kewajaran dan kesesuaian yang mana hamba mampu menanggungnya, dan Allah mengaharap agar manusia senantiasa ingat kepadaNya sebagaimana hamba ingat pada orang tuanya. Allah tidak menyuaki kesombongan hamba seperti kesombongan fir’aun dan bala tentaranya, juga Allah Maha ‘Adil kepada setiap hambaNya.

Ya Hayyu Ya Qayyum senantiasa kita ucapkan agar Allah selalu memberikan kepada kita hidup dan kekekalan bersamaNya, Allah akan mencatat amalan hamba yang baik dan juga yang buruk. Allah senantiasa hidup karena Maha Hidup dan Maha Kekal, sedangkan hamba yang mengaku mampu menghidupkan dan mematikan seperti Namrudz adalah hamba yang Rajalela dan berbuat sewenang wenang. Agar kekuasaan mereka terus ada dan melupakan kebodohan yang ada pada hamba, hamba yang mengaku paling pintarpun Allah tidak suka namun yang sedang sedang saja dan sederhana Allah menyukai, sedang yang berlebihan Allah tidak suka. Kesombongan hamba akan membuat Allah murka dan tidak suka, karena hamba sejatinya mendapat ilmu dari Allah dan senantiasa dari Allah bukan dari hamba sendiri, karena hamba selalu mendapat ilmu dari Allah dan Fana kepada Allah hingga kemudian takut kepada Allah SWT.

Hamba Allah mendapat ilmu dari Allah SWT pantasnya disyukuri dan diterima dengan hati yang lapang, bukan dengan sombong dan membanggakan keilmuwannya. Agar hamba ingat bahwa tidak ada ilmu pada diri hamba melainkan apa yang diajarkan oleh Allah, karena itu Allah tidak suka hamba yang selalu mempertontonkan kesombongan pada ilmu yang didapatnya. Allah tidak akan membiarkan hambanya selalu fakir dan miskin, namun Allah akan menolong hambaNya agar mencari ilmu dari kecil hingga mati. Allah tidak suka juga pada hamba yang selalu menganggap remeh seseorang, agar satu sama lainnya saling menghormati dan menyayangi. Sayang Allah pada hamba terwujud dengan apa yang ada di langit dan di bumi ini, dengan alam ini Allah berharap agar hamba tidak merusak namun merawatnya dengan tuntunan Al Qur’an dan Hadits. Setiap yang dilakukan hamba Allah selalu mengawasi dan tidak lengah sedikitpun karena Allah tidak tidur dan tidak lupa, seperti yang diwahyukan Allah dalam Ayat Kursi bahwa Allah tidak tidur dan lupa. Sedangkan hamba Allah adalah makhluk yang lemah dan lupa akan diri sendiri, apa yang dilakukan manusia juga sering merusak dan membunuh. Hanya dengan sabar bersama Allah lah manusia kan senantiasa berada dalam lindunganNya, dan merasa aman dan tenteram dengan hati yang selalu sabar dan syukur mengiringi setiap harinya.

Segala yang diderita oleh manusia Allah akan member pertolongan seperti Allah akan member kemampuan kepada hamba untuk berjalan sebelumnya tidak bisa berjalan pada masa balita, rasa iri hati dan tamak juga Allah tidak menyukai dan bahkan Allah tidak suka pada hambaNya yang suka menyakiti hati kepada hambaNya yang lain. Dan agar sesama hamba saling menyayangi satu sama lain dengan cara yang wajar dan benar, agar manusia tidak lupa pada Allah Yang Maha Benar yang menyukai hambaNya yang benar. Allah Maha Benar akan selalu mengharap agar hambaNya berbuat benar dan tidak merusak juga membunuh satu sama lain secara tidak benar, membunuh dengan cara yang diajarkan oleh Syetan Allah tidak menyukai sedang membunuh dengan cara yang salah Allah tidak menyukai. Allah tidak suka pada ‘Ulama’ yang menganggap dirinya benar sendiri dan menyalahkan diri orang lain, Allah akan hambaNya yang lemah dan tak berdaya akan member bantuan dan rasa tawakkal dan sabar menghadapi cobaan yang diberikan kepadaNya.

Allah juga tidak menyukai akan hamba yang mengusir kepada hambaNya yang lain seperti yang dialami oleh Nabi Syu’aib yang menyebarkan keselamatan kepada hamba hambaNya, namun Nabi Syu’aib diusir dari tempat tinggalnya sendiri karena dikira oleh kaumnya berbuat kerusakan. Seperti dalam surat Al A’raf Ayat 88 “ Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang menyombongkan dan berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami." Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?”.

Dalam surat Al Qur’an tersebut Allah menceritakan bahwa nasib Syu’aib yang diusir oleh para Pemuka  dan kaum Nabi Syu’aib, jika tidak mengikuti agama yang diikuti oleh kaumnya Nabi Syu’aib. Nabi Syu’aib adalah hamba Allah yang sabar dalam menghadapi cobaan dari Allah berupa ketidak sukaan pemimpin kaum Nabi Syu’aib. Dalam Al Qur’an yang menjadi Obat atau Syifa’ bagi yang mau membacanya atau disingkat Syifa’ul Qur’an, Allah mengobati hati hambaNya yang berbuat baik dan beriman kepada diri mereka sendiri. Al Qur’an merupakan obat bagi hambaNya yang sakit baik itu dlahir atau bathin agar hamba Allah SWT tidak sakit yang bersumber dari ajaran syetan, karena syetan dalam do’a Nabi Ayyub menyebarkan rasa letih dan payah kepada manusia agar manusia kufur dan ingkar kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam surat Ash Shaad ayat 41

“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan."

Rasa payah yang kita alami dalam kehidupan kita rupanya merupakan ajaran syetan yang terkutuk dan terlaknat, karena rasa payah itu kadang membuat hamba Allah lupa pada Allah SWT. Rasa letih dan payah adalah ajaran yang tidak disukai oleh manusia yang bersumber dari bisikan Syetan yang terkutuk, kadang orang menjadi sombong atas kerja kerasnya yang payah sehingga menyombongkan kekayaannya dan kepintarannya. Rasa sombong manusia bukan berasal dari Allah SWT akan tetapi berasal dari Syetan, karena itu manusia yang suka letih cenderung sombong dan melupakan Allah SWT. Rasa siksa juga berasal dari syetan yang selalu menggoda manusia untuk selalu berbuat salah dan dosa, seperti para orang kafir juga suka berbuat sombong dengan kekayaan mereka. Orang yang berbuat sombong Allah akan meruntuhkannya dengan kesombongan dari Allah SWT, seperti yang dialami oleh Fir’aun dan Namrudz yang menyombongkan diri keduanya menjadi Tuhan yang berkuasa.

Namrudz sebagai raja mengaku sebagai Tuhan yang mampu menghidupkan dan mematikan, dalam Al Qur’an diterangkan bahwa yang dimaksudkan dengan menghidupkan bagi Namrudz adalah membiarkan hidup begitu saja dan tidak mampu memberi makan kepada hamba hamba Allah SWT karena hanya Allah Yang Maha memberi makan dan Rizqi dari langit dan bumi. Allah memberi makan kepada hambaNya di langit dan di bumi ini, bukan berasal dari manusia namun berasal dari Allah semuanya. Allah menuruti semua keinginan hamba dan sesuai dengan prasangka hamba, Allah tidak menyukai hamba yang berperasangka buruk kepadaNya. Karena jika hamba berperasangka buruk kepadaNya maka Allah akan memberi keburukan kepada hamba, dan hamba yang berbuat baik dan berperasangka baik kepada Allah maka Allah akan member kebaikan kepada hamba tersebut.

Allah tidak suka kepada hamba yang selalu berbuat sewenang wenang kepada diri mereka sendiri, apalagi kepada hambaNya yang lain. Sesungguhnya setiap ummat memiliki batas atau ‘ajal yaitu batas waktu, dan Allah Maha ‘Adil kepada hambaNya. Siapa yang berbuat baik maka Allah akan memberikan kebaikan kepadaNya, dan siapa yang suka berbuat buruk maka Allah akan membalas hambaNya dengan buruk. Seperti penyakit yang diderita oleh Nabi Ayyub ASW adalah hasil tipu daya syetan dengan letih dan siksa, hingga Nabi Ayyub berdo’a kepada Allah SWT agar dilindungi dari syetan yang kufur kepada Allah yang membisikkan rasa letih dan payah juga siksa.

Jika Allah member rizqi kepada kita maka Allah menyuruh kepada hambaNya untuk senantiasa bersyukur agar rizqi hamba bertambah, jika rizqi hamba berkurang maka Allah menyuruh hambaNya untuk senantiasa sabar dan tawakkal atas yang terjadi pada diri hamba.

Al Qur’an surat An Nisaa’ ayat 163  “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”

Dalam ayat tersebut Allah menjadikan hamba hamba Nya tidak tersesat dengan petunjuk dari syetan, namun Allah memberikan Kitab kitabNya kepada hamba hamba Nya yang terpilih yang bergelar Nabi dan Rasul. Segala petunjuk yang benar berasal dari Allah bukan dari hamba, jika hamba merasa benar dan tidak merasa salah maka Allah tidak akan mengampuni hamba. Ampunan tidak akan dating kepada hamba jika hamba tidak berbuat baik dan mohon ampun, jika hamba bersalah maka hamba akan mendapat ampunan dari Allah juga hambaNya yang berdosa Allah Maha Pengampun atas semua dosa dan salah hambaNya. Allah Maha menunjukkan yang benar bagi hamba agar hamba tidak berbuat dzalim dan bersalah, dalam lagu lagu Shalawat Allah akan terus memberi mapunan hambaNya yang mau meminta mapun kepada Nya. Di dalam kehidupan ini mari kita isi dengan banyak memohon ampun kepada Allah SWT agar kita tidak berKTP neraka, dan dengan ampunanNya kita akan mendapat surga. Kecuali hambaNya yang syirik dan berbuat keji seperti istri Nabi Nuh ASW dan Istri Nabi Luth ASW, yang menyukai perbuatan keji dan kufur kepada Nikmat Allah yang Maha Luas dan Maha Tinggi. Tidak mampunya hamba akan dibantu oleh hamba Allah yang lain sehingga kemampuan itu berbuah kebaikan karena saling membantu bukan saling menghancurkan antar sesame, agar Allah menyukai hamba yang mendapat petunjuk dari Allah.

Kebaikan yang diberikan Allah SWT kepada tidak hanya bisa didapat oleh satu orang saja tapi juga oleh banyak orang, dengan berdo’a dan berusaha maka hamba akan mendapat kebaikan. Sedangkan do’a dan usaha adalah ibadah yang dilakukan oleh hamba yang senantiasa tawakkal dan qana’ah kepada Nya bukan yang tamak, dan manusia yang tidak tahu bisa bertanya kepada hamba yang tahu dan ingat agar hamba itu mau berbagi kepada sesame. Dengan berbagi tahu saja Allah akan menambahi pengetahuan kepada hamba yang tahu, dan tidak menguranginya. Dan hamba hamba Allah sedikit sekali yang bersyukur dan ingat kepadaNya, untuk itu maka Allah member pengetahuan kepada hamba agar hamba yang tidak tahu menjadi tahu. Sedang pengetahuan yang diberikan oleh Allah ak nmenjadi petunjuk bagi kebenaran hamba, agar hamba mengenal Allah Yang Maha Benar dan tidak salah. Di setiap saat kita jika kita ingat maka Allah akan menjadikan hambaNya diingat oleh Allah, semoga Allah mengampuni dosa kita yang tidak tahu akan hokum aturan dengan pengetahuan dariNya. Dalam berusaha kita diharap sabar dan tawakkal serta qana’ah atas apa yang diberikan oleh Allah kepada kita, dan bergembiralah kita jika kita mendapat kebaikan dan kebahagiaan. Bergembiralah jika kita mau berusaha dan tidak diam saja dalam kehidupan kita ini, setiap usaha kita Allah menganggap kita beribadah.

Bertawakkal kepada Allah akan membuat kita mudah menerima apa saja yang diberikan oleh Allah, jika nanti saatnya kita mendapat kebaikan maka Allah menyayangi kita.

Al Qur’an Surat At Taubah ayat 51
 Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."

Kita tidak bisa menghindari apa yang diberikan Allah kepada kita baik  itu sedikit atau banyak, kita pikir saja bahwa dunia ini banyak bahayanya dan manfaatnya. Sabar kepada apa yang diberikan Allah kepada kita membuat kita menjadi orang yang baik, dan tidak merasa rizqi Allah berkurang dengan bersyukur dan bersabar. Orang yang baik akan dicintai oleh Allah SWT dan mendapat kedudukan yang baik di sisiNya, kelak berada dalam surge yang penuh dengan nikmat dan rasa cinta kita kepada Allah membuat kita dicintai oleh Allah. Cinta dan kasih yang diberikan oleh Allah membuat kita merasa aman dan tentram dalam menjalani kehidupan kita. Allah mengampuni semua yang dilakukan oleh hamba hambaNya yang shaleh dan berbuat baik kepada sesamanya dan sesama makhluk Allah, jika kita tidak suka berbuat baik maka kita kan jauh dari Allah SWT. Sedikit demi sedikit Allah akan menuntun hambaNya agar tidak berbuat dosa terus menerus, dan Allah akan mengampuni dosa hamba yang berbuat dosa dan kecuali dosa menyekutukan Allah SWT.

Setiap hamba tentu tidak mampu berbuat baik tanpa petunjuk dari Allah, maka dari itu orang suka berbuat baik akan selalu diberi kebaikan oleh Allah sedikit atau banyak. Setiap kita berbuat baik Allah ada di sisi kita dan jika kita berbuat buruk syetan berada di sisi kita, tanpa petunjuk dari Allah manusia akan berbuat buruk dan berbuat keji kepada diri mereka sendiri. Dengan rasa cinta kepada Allah maka kita kan bisa berbuat baik dan tidak melanggar aturanNya, segala yang baik Allah akan selalu menyukai dan setiap yang buruk Allah SWT akan membenci. Siapa yang cenderung berbuat maksiat dan keji Allah tidak memberinya petunjuk Hidayah dari Nya, sedang yang menolak maksiat Allah memberinya petunjuk hidayah dari Nya. Jika kita bersyukur maka Allah akan mencintai kita, siapa yang sabar maka kita akan bersamaNya. Semoga Sholawat dan Salam tercurah kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat nya, di dunia kita ini kita tidak pernah bisa hidup sendirian dan berdua bersama manusia sesama kita. Tindak tanduk kita selalu ada yang melihat kita meski itu sebesar biji dzarrah dan akan berbuah sebesar dzarrah pula, dengan sabar kita akan menjadi hambaNya yang baik.
 
Semua kegiatan kita kita tidak bisa berkehendak dengan kehendak kita sendiri, semuanya ada yang menghendaki yaitu Allah SWT. Kegiatan yang kita lakukan akan menjadikan kita mendapat ganjaran dari Allah, baik buruk seseorang dinilai dari ketakwaan hamba kepada Allah SWT. Semakin bertakwa kita kepada Allah akan semakin perbuatan kita menjadi baik dan benar di sisiNya. Semua yang kita pikirkan berasal dari Allah, dengan kehendakNya yang tidak terbatas dan karenaNya lah kita bisa berbuat baik dan menjauhi yang jahat, yang jelek dan tidak benar. Benar menurut Allah belum tentu benar bagi kita, kadang Allah member yang baik tapi kita tidak menganggapnya baik. Seperti kita berdo’a kepada Allah dengan cara sesuai dengan prasangka kita belum tentu baik bagi Allah, maka bagi Allah SWT membuat semuanya ada dan kita manusia adanya berasal dari yang tidak ada atau kita merupakan hal yang baru. Manusia hanya bisa berdo’a sesuia dengan keadaannya dan tidak bisa berdo’a secara berlebihan, dan kita menangis atas dosa yang kita lakukan namun bersabarlah Allah akan mengampuni dosa kita yang kita lakukan dengan tidak sengaja maupun sengaja kecuali dosa berbuat syirik. Dalam berdo’a sebaiknya kita berdo’a dengan do’a yang baik kecuali do’a kita terhadap orang yang dzalim maka Allah akan member imbalan yang buruk.

Kebaikan itu berasal dari Allah SWT bukan berasal dari diri kita, kebaikan laksana air sedang kejahatan laksana api neraka atau api yang membakar kayu yang kering.

Al Qur’an Surat An Nahl Ayat 30. Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,

Apa yang diturunkan Allah kepada kita membuat kita menjadi syukur dan sabar juga menjadikan kita berharap agar kita menjadi semakin baik, baik dalam dhahir atau bathin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar