Minggu, 02 Oktober 2011

Syetan dan Perbuatannya

Syetan datang membawa  :
1.       rasa letih,
2.       payah,
3.       susah,
4.       derita,
5.       tawarkan dosa,
6.       benci
7.       hina
8.       bahaya
9.       duka
10.   dengki
11.   iri hati
12.   iblis
13.   sakit
14.   dendam
15.   marah
16.   fitnah
17.   amarah
18.   cela
19.   kerusakan
20.   ketidak warasan
21.   gila
22.   neraka
23.   kufur pada Allah
24.   ingkar
25.   nafsu
Cara Melawan Syetan adalah ingat pada Allah, sebab hati yang dekat dengan syetan akan senantiasa menjauh dari Allah. Seperti lupa akan adanya Allah membawa derita dan payah yang tidak karuan, tidak jelas dan marah juga adalah rasa yang diberikan oleh syetan. Syetan senantiasa membisikkan cinta akan dunia, pangkat, dan rasa tidak rela atau tidak ikhlas pada amal kita, sehingga ridlo dari Allah tidak datang pada kita. Syetan mengajak manusia untuk melawan orang tua kita, agar kita tidak berhasil dan gagal sehingga kita putus asa atas usaha kita. Jika kita sudah putus asa maka syetan akan menang melawan kita, jika terus dibiarkan maka akan membuat kita frustasi. Syetan bahkan meniupkan syahwat kita untuk berbuat maksiat dan membuat dosa, juga mengajak kita untuk mubadzir atauberlebiha. Membuat kita putus asa untuk ingat pada Allah, sehingga kita tidak bisa mengenal Allah dan tidak mengenal diri kita sendiri. Setiap hembusan nafas kita diatur oleh Allah dan membuat kita bernafsu dan tidak berdaya apa apa, kita makhluk yang lebih mulia dari makhluk Allah yang lain.

Kebodohan juga adalah bisikan syetan, senantiasa mengajak orang yang memiliki waktu luang untuk lupa pada Allah SWT. Membisikkan hasrat kepada manusia untuk mencari siksa, dan pedih dan juga racun hidup, agar kita tidak ingat pada kesucian kita yang telah dibuat oleh Allah untuk kita. Melawan syetan amat susah, dan sulit seperti yang dialami oleh Nabi Adam bersama Siti Hawa utnuk memakan buah khuldi, yang dibisikkan syetan dengan cara yang halus dan lembut. Seolah olah itu adalah buah yang membuat mereka hidup abadi, padahal malah membuat Nabi Adam ASW dan Siti Hawa terusir dari Surga dan membuat Syetan sendiri terusir juga dari Surga dan dari barisan Malaikat.  Apa yang diciptakan oleh Allah adalah ujian bagi kita, apakah kita akan menjadi baik atau buruk, akan baik kalau kita menuruti Allah dan akan jelek kalau kita melawan Allah.

Hasrat yang kita miliki di dunia ini ada takarannya sendiri, kita tidak bisa menambahinya atau menguranginya. Kita tidak suka berlebihan dan kekurangan, akan baik jika kita sedang sedang saja. Bersyukur adalah cara kita ingat pada Allah dan merupakan yang disukai oleh Allah, walau di dunia ini hanya sebentar saja kita seolah kita numpang lewat saja. Apa yang kita pikirkan kita rasa di dunia ini hanya sebentar saja adanya, tak akan ada yang abadi di dunia ini. Sebentar kita makan kemudian habis lalu kita minum dan kemudian kita lelah karena makan, setelah itu kita bersyukur memujiNya atas nikmat yang baru saja kita makan. Memohon ma’af atas dosa yang kita lakukan sepanjang waktu kita adalah baik dan dianjurkan, agar kita bisa menjadi hamba yang pemaaf karena belajar meminta maaf. Maaf yang datang dari diri kita untuk kita sendiri akan baik bagi kita karena kita menjadi mau memaafkan kesalahan kita sendiri akan memaafkan kesalahan orang lain.

Setia pada Allah adalah berbuat baik secara Istiqamah dan berkelanjutan akan membuat kita menjadi mulia, karena amal itu tidak putus di tengah jalan. Bersiap untuk menyelamatkan diri kita dari tipu daya kita sendiri dan tipu daya syetan, agar cela dan keburukan kita dapat diselamatkan. Sesaat saja kita memaafkan diri sendiri akan baik bagi diri kita sendiri, mengingat kebaikan hingga kita dapat berbuat baik terus tanpa putus. Hamba Allah yang baik adalah hamba yang selalu ingat pada Allah, dan menjauhi lupa pada Allah akan menyenangkan kita dan mengundang senyum. Senyum yang kita wujudkan akan beroleh hasil surga yang nikmat, senantiasa senyum adalah senantiasa shodaqoh menanam kebaikan pada diri kita dan mereka yang lain. Mendidik diri sendiri agar berbuat baik,berbuat baik pada diri yang selalu kekurangan akan nikmat dari Allah SWT. Tidak pernah putus asa untuk mendapatkan karunia dari Allah, dan berperasangka baik pada diri sendiri.

Percaya bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Hidup, dan tidak pernah mati yang membuat kita selalu hidup. Tidak percaya pada syetan adalah hamba Allah yang baik, dan lebih percaya kepada Allah dan Malaikat. Malaikat akan senantiasa menyenangkan kita walau sudah lupa pada diri dan keharibaan  Allah senantiasa menyambung tali silaturrahmi, maka kita tidak akan putus salam. Jangan percaya dan suka pada kesulitan karena kesulitan adalah bisikan syetan, yang mengajak kepada keburukan dan maksiat atau kesusahan. Melawan syetan yang ada pada diri kita sendiri akan membuat kita ikhlas untuk beramal, dan berbuat baik selama kita mampu dan bisa melakukannya. Allah mencintai kita kalau kita suka menyembahnya, bukan menyekutukannya dengan manusia yang setinggi apapun derajatnya. Menyayangi sesame kita adalah perbuatan yang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar