Minggu, 02 Oktober 2011

Berdiri dan Bertidur

Berdiri dan bertidur

Sama saja aku dengan kamu sama sama berasal dari tanah yang mulia, aku tercipta dari lumpur tanah hingga kerinagatku mengandung tanah yang hitam dan kamu kuning. Tak ada kulitmu yang berwarna hijau atau biru, warna kulit seperti itu hanya ada dalam mimpi saja. Hulk warna kulitnya hijau dan smurf atau avatar berwarna biru, keduanya juga ada dalam hayalan saja. Maafkan aku jika kamu bekerja aku lelah dan tertidur, karena aku tak mampu bangun dan terjaga lama. Sebab usiaku semakin lam semakin tua, dan usia ku bertambah banyak dan jangka waktu hidupku berkurang. Dan aku semakin lama semakin mendekati waktu berpisah, semoga ada yang bisa kuajak bekerja dan tidur bersama. Agar aku tidak ketakutan dalam gelap malam yang ditemani bintang, ketika malam aku tidur pulas bersama mimpi. Ketika aku tidur nyawaku masih ada, dan jiwaku berkeliaran menuju alam dunia yang tak kukenal sebelumnya.

Hingga aku merasa puas dan tertidur lelap hingga pulas ditengah malam, nyawa yang ada ini masih dipertahankan olehNya agar ketika aku mau bangun terpasang di ragaku kembali. Cinta kepada cita cita yang agung kembali kepada Nya dan bersamaNya di surga nanti, semoga saja kita bisa beremu dengan makhluk surga ini dan itu sesuai cerita para guruku. Aku harus bersiap diri untuk sang waktu yang berujung, dan nyawaku tak akan pernah berujung. Ketika ada cerita bahwa ada Nabi yang mati selama seratus tahun lalu bangkit lagi setelah keledai dan dirinya hancur jadi tanah, aku percaya bahwa Dia yang mematikanku akan menghidupkanku kembali. Aku idak ragu lagi bahwa aku hancur menjadi tanah, dan akan menjadi hidup kembali dan utuh kembali. Jiwa ini terasa tak pernah hancur karena Dia Maha Kekal, mengkekalkanku di sampingNya dan tak akan pernah berujung adanya.

Jiwaku sering berubah menjadi anak anak kecil yang lucu, seolah mengingatkanku bahwa aku pernah sekecil usia dan bentuk tubuh seperti mereka. Lalu mereka memohonkan ampun atas semua salah, lupa dan dosaku, hingga hatiku bersyukur atas adanya mereka. Sebab tanpa ingat mereka yang kecil maka aku tidak bisa melihat mereka yang kecil, dan hati ini merasa dipenuhi oleh cinta yang terulang masanya. Cinta kepada sesame ternyata diwujudkan oleh Allah dengan mencintai mereka yang kecil, dan tanpa ada batasan adanya. Jiwa ini berkelana merasa menyayangi mereka dan berharap mereka akan hadir suatu saat nanti, mereka meramaikan hidupku. Atau bagaimana Allah menciptakan mereka untuk menemaniku, seolah dunia jiwa ini tak pernah berbatas oleh waktu dan ruang. Di balik tembok yang nyata aku masih bisa dan biasa melihat mereka, aku bertanya kepada mereka bagaimana kau dilindungi atau kalian tetap ada. Seolah mereka Malaikat yang berubah wajah dan wujud menjadi anak kecil, yang ceria dan bermain dengan rasa cinta dan sayang kepada mereka. Hingga tak ada batasan waktu dan tempat, mereka berada di awing awangku di langit pikiranku. Senantiasa ceria dalam bermain mainnya mereka, aku tak pernah berharap mereka untuk menjauh dariku. Aku berharap mereka temani aku yang kesepian dalam kesendirian, kadang suara penyanyi melagukan nyanyian di telinga dan jiwa ku melalui telinga nayatku.

Aku merasa sayang dengan mereka hingga apa yang mereka harapkan dan inginkan aku berdo’a agar dapat terpenuhi, mereka jiwa jiwa yang masih suci dan perlu dilindungi oleh kita. Kita harapkan adanya mereka mambawa kecukupan atas kekurangan yang kita miliki, karena dengan adanya semua jiwa jiwa didikan kita kita tak mudah tenggelam oleh waktu. Dan kita bisa mengendalikan mereka di alam mereka, dia hadir membawa senyuman untukku, dan aku menjadi tersenyum karena belaian mereka. Mereka berkata jangan berlebihan dan jangan kekurangan, jangan merasa apa yang ada ini kurang atau lebih. Mereka datang membawa peringatan untukku agar aku mau selamat dan terus selamat tanpa sekat dalam waktu dan tempat, cinta yang mereka bawa didatangkan oleh Sang Maha Kuasa. Jiwa terasa tak pernah sepi oleh senda gurau mereka yang mewarnai duniaku, seolah pelangi di langit menebar warna warni cahay ketika hujan.

Mereka tidak merasa pesimis atau putus asa dan juga mereka tak kenal putus harapan, mainan dan main bermain mereka tak pernah henti. Kusapa mereka dengan senyuman mereka merasa bercinta kasih sayang denganku, mereka adalah jiwa yang baru dan tak kenal putus asa. Mereka tidak terlambat hadi di muka dunia ini, bagaimana aku tidak takjub atas ciptaan Tuhan Allah Yang Maha Kuasa. Jiwa jiwa mereka kuharap senantiasa mendapat kedamaian dari Sang Pencipta, agar mereka tidak menyedihkanku jika harus pergi memang harus pergi tapi aku tak bisa melupakan keceriaan mereka. Mereka sayang dengan suara lucu mereka, mereka tersenyum dengan indahnya seolah dunia tak ada habisnya.

Kala sang surya tenggelam datanglah malam, aku berharap mereka membawa keselamatan dan kebikan juga pertolongan. Jangan terus bersedih dan jangan ragu kata mereka, seolah Malaikat yang membina hati agar tak putus asa. Mereka kuanggap sebagai anak anak ku yang tercipta tak pernah ada habisnya, mereka jangan diberi putus asa dan putus harapan. Kuharap cinta mereka datang dengan damai benar benar erwujud, hingga kau berjumpa dengan kekasihku yang dekat atau mereka yang lama kulupakan dan terbawa oleh arus waktu an tempat yang berjauhan. Dan meski jauh waktu kutempuh aku tak merasa lelah untuk terus menyayangi mereka, mereka lahir dengan orang yang ebk adanya yang membaca frman firmanNya.

Suara semangat dari firmanNya tak pernah padam untuk temani aku hingga tak ada yang terbuang, dan semua kukumpulkan seadanya tanpa aku mengharapkan mereka datang kembali. Namun Allah seolah tak pernah memisahkan aku dan kamu, cita citaku untuk membalas budi baik saudaraku yang mulia semoga tercapai. Kadang aku terasa menyayanginya dan tak mau menghilangkan cinta dan citanya, senyap waktu berputar dan berjalan menyapaku, seolah mereka berkata kami tidak akan putus asa berusaha dan berdo’a dengan harapan yang agung dan mulia. Aku terbawa oleh mereka sebagai tanda cinta tanda cintaku yang diciptakan Tuhan tak akan pernah ada habisnya, semoga cinta Allah tak akan pernah habis sang pencipta segala. Aku berharap agar diriku tak pernah putus harapan, jika terputus semoga ada pak tukang yang menyatukan, manyambungkan dan mengaitkan mereka.

Jiwaku tak pernah putus asa dalam dunia yang kelam sekelam malam, karena masih ada bintang yang bersinar terangi malam malamku. Aku tak bisa sendirian saja dan aku tak lepas berharap ada yang temani jiwa, jiwanya yang akhir akhirnya aku temani dan aku mandikan. Aku menjadi bertata diri agar cinta ini tak pernah tersingkir oleh kelamnya jiwaku sendiri, jiwa ini terus berdo’a agar tak kenal putus asa selama masih ada sinar matahari nantinya. Kadang hatiku merasa terbakar cemburu yang menganiaya diriku yang lemah tak pernah berdaya melawan kejam dunia. Dunia ini kuharap masih bersedia menemaninya, semoga aku tetap sayang padanya, karena cinta karuniaNya tak akan pernah habis agar senantiasa selamat. Meski tersingkir aku berharap aku tetap selamat karena kau memang berasal dari manusia yang mendapat selamat, kadang tipuan datang menerpa jiwa raga katanya yang baik sudah ada dan tak perlu mecari lagi. Bagiku mencari selamat tak akan pernah ada habisnya, aku terus menemanimu bersamaNya. Beliau senantiasa mendo’akan agar aku tak pernah putus asa, agar jiwa ini kembali kepadaNya setiap aku tidur.

Selamat dan sejahterakan jiwa jiwaku ini wahai Allah, jangan putus asakan mereka yang membuat rumah naungan. Aku yakin ada pintu yang akan terbuka di antara hatiku dan hatimu, dan tak ada sekat yang memisahkannya, jika ada sekat di lidah semoga Dia membuangnya. Jika dada sempit semoga Dia lapangkan, jika ada kesulitan urusanku semoga Dia memudahkan urusanku. Aku telah berharap dan aku tak akan pernah lelah untuk berharap, meski tubuh ini telah terbakar hangus. Aku tidak merasa bakaran itu melainkan sebagai penguji nyaliku, dan mengasah kesabaranku atas tingkah sang penguasa atau sang raja. Jika patung patung itu rusak karena tindakan mereka sendiri, aku sebetulnya tidak merusak mereka melainkan mereka sendiri yang tidak bisa member manfaat dan madharat. Sang penguasa datang membawa kuasa namun menyekutukanNya, inilah yang tidak disukai oleh Dia Sang Maha Kuasa. Jangan merasa gentar atas api yang berkobar yang menghalangi keselamatan, sesungguhnya keselamatan tak akan datang kepada orang yang lupa . apa daya jika sang penguasa adalah seorang yang berilmu, hendak membunuhku dengan api yang amat besar dan berkobar. Justru dengan api itu aku akan bertambah semangat untuk melawan kekufuran yang ada dalam tubuhku sendiri, jika tak dianggap lagi punya semoga sabar adanya.

Adanya Dia Sang Maha Kuasa atas segala tak akan membuat hati jadi ragu, sang sahabat datang bersama sama tak akan berhenti member semangat di hati jiwa raga. Sebentar saja aku berhenti untuk mengumpulkan energy untuk melawan kejelekanku sendiri, dengan firman firmanNya yang Mulia. Aku akan terus berdo’a agar aku tak terus bersedih, dan menjadi tersenyum bersama mu dan dia yang aku sayang. Semoga rasa sayang tak akan pernah hilang meski malam datang, semoga aku tambah kuat percaya kepadaNya. Sang Khalil akan terus berdatangan tanpa henti, jika masih ada penguasa seperti Namrudz yang menuhankan patung berhala dengan nama dewa dewi yang murtad karena mengaku sebagai Tuhan.

Aku masih mencium baunya dan bayangannya datang kemari bersama patung patung pujaannya, jangan berputus asa mari kita sambung asa kita bersama. Saatnya kita untuk mengatakan isi hati yang Dia isi, jangan berharapan pada syetan dan iblis karena tipu dayanya lemah seperti dalam firman Nya. Jangan berharap syetan yang akan menolong hamba Allah seperti kita, karena kita pantasnya berharap kepada Allah saja. Mereka datang membawa nyanyian apa adanya, dan janganlah beserta orang yang berlebihan. Masih ingatkah bahwa Sang Khalil membawa ajaran Tauhid dengan suhuf dariNya, hingga hati lelah mengingatnya dan aku berteriak di tengah malam sambil berdo’a memanggilNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar