Minggu, 02 Oktober 2011

Riyadhush Shalihin

Berbuatlah benar meski mereka berkata salah, jika salah maka itu manusiawi dan sesungguhnya Allah pasti akan mengampuni mereka yang bersalah dan berdosa. Allah Maha Pengampun terhadap hambanya yang mau bertaubat dan tidak ingin disiksa, siapa yang mau berbuat baik pasti Allah yang berada dibaliknya. Setiap jiwa dan raga pasti ingin berbuat baik kepada sesamanya, yakni kepada orang tuanya, dirinya sendiri atau kepada orang lain. Sehingga mereka suka berbuat baik kepada semua orang yang mereka dekati, dan bahkan berbuat baik kepada musuh musuhnya yang tidak berdaya. Selalu yakin bahwa Allah tidak akan menciptakan manusia hidup sendiri, dan agar hidup bersama dengan pasangan mereka. Dan satu sama lain manusia saling mengasihi dan menyayangi antar sesama warga Negara, sedang pemimpin mereka adalah orang yang baik. Negara yang baik tentu dengan pemimpin yang baik, kadang negeri yang baik akan hancur karena sikap dari pemimpin yang tidak baik atau kurang baik.
                
         Rasa yang dilakukan oleh manusia akan berakibat kepada sang pelaku, pelaku yang baik akan mendapat balasan yang baik bagaimanapun keadaannya. Sebagaimana dalam kitab suci Al Qur’an selalu dikatakan agar berbuat baik, yang perbuatan itu akan berakibat baik pada sesamanya. Sesama manusia harus menjaga rasa toleransi agar terjaga situasi yang baik, situasi yang diharapkan oleh banyak orang. Semestinya kita patut bersyukur atas apa saja yang terjadi, dan bersabar jika kita memperoleh kekalahan dan kekurangan. Karena lebih jauh bersabar dari pada beringkar kepada Allah, bersyukur juga lebih baik dari pada mengeluh. Semestinya kita syukuri semua yang kita miliki agar Allah dekat dengan kita, jangan harta kita menjadikan kita jauh dari Allah.
                
             Selesai berbuat baik akan mendapat ganjaran yang baik, karena setiap perbuatan aka nada imbas dan akibatnya. Jangan berputus asa jika kita sedang dalam kekurangan, jangan mudah mengeluh karena mengeluh akan membuat kita ingat pada keputus asaan. Jika sekali kita berbuat benar kita harus yakin akan tetap bisa meneruskannya dan melanjutkannya, jangan pesimis hingga tidak bisa mengulangi kebaikan kita. Jangan takut kepada kejelekan yang harus kita lawan denga kebaikan, kebaikan tak akan habis dan mati. Justru dengan kebaikan kita akan mendapat rasa baik dan keselamatan yang baik, selama kita yakin kepada kebaikan kita yang akan berbuah surge yang baik. Surga yang penuh kebaikan dan keabadian, akan kita dapat jika kita mau berusaha untuk kebaikan yang menyenangkan kita. Selamat dalam berbuat kita anggap ada untuk kita, agar kita tidak berhenti dalam berbuat baik dan selamat seperti awamnya manusia.
                
          Sementara kita berpikir kita arahkan kepada ridloNya, dan ingat pada diri sendiri adalah ingat kita pada Tuhan kita. Mengatur diri sendiri adalah lebih baik kita lakukan semenjak awal, agar kita teratur dalam mengerti diri sendiri. Mengatur pikiran kita agar menjadi pikiran yang baik, mengobati pikiran kita yang sakit, menambah rizki yang kita miliki, dan bersabar atas beban yang ada pada kita. Kesabaran ada batasnya kalau kita merasa memang lemah dalam berusaha, jangan malas untuk berusaha. Berusaha akan adanya hari esok yang baik, baik kepada diri sendiri atau bagi orang lain. Sementara diri kita tidak kenal pada diri kita sendiri, maka kita tidak mengenal orang lain. Mengenal diri sendiri adalah mengenal orang lain dalam kehidupan kita, perhatikan apa yang diharapkan oleh banyak orang. Perhatian yang kita berikan pada diri seseorang akan membawa perhatian pada diri kita sendiri, dan pribadi yang baik akan selalu suka berbuat baik. Dan tidak suka menyesal tapi bersabar, menjaga nafsu agar senantiasa berbuat baik meski selalu mengarah kepada kejelekan. Namun semuanya tergantung pada pertolongan dari Allah SWT, yang diberikan kepada kita semua agar mendapat karunia yang baik dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar