Membantu mereka yang tak mampu dan tak beruntung
Dalam ajaran Islam terdapat ajaran agar sesame manusia saling membantu, agar satu orang yang tidak mampu dibantu oleh mereka yang memiliki kelebihan kemampuan, kekuatan dan kekayaan. Agar mereka yang fakir dan miskin dapat tetolong oleh mereka yang kaya dan memiliki kelebihan harta benda, juga mereka yang berada dalam posisi yang berlebih agar membantu mereka yang memiliki posisi yang kurang. Agar tercipta apa yang dinamakan masyarakat yang seimbang atau Madani, dan tidak terjadi ketimpangan pendidikan, ekonomi, politik, seni dan agama.
Dalam hal pendidikan saja Islam berkeinginan agar orang yang memiliki kelebihan pendidikan mengajar mereka yang kurang pendidikan, agar semua orang tidak sepenuhnya kekurangan pendidikan. Memang semuanya sudah diatur oleh Allah sedemikian adanya semuanya ini, namun jika pendidikan kita yang lebih tidak menolong mereka yang kurang pendidikan maka akan terjadi ketidakseimbangan pendidikan. Untuk itu bagi saudara-saudara kita yang berlebihan pendidikannya agar mau mengajar mereka yang kurang pendidikannya, agar mereka yang tidak bisa membaca bisa membaca. Baik itu membaca bahasa Negara nya sendiri atau Negara lain yang internasional seperti bahasa Inggris, sehingga cakrawala pendidikan kita tidak berlebihan juga tidak kurang.
Selama ini pendidikan kita ditopang oleh rasa yang demikian disebutkan, yakni agar tidak ada kekurangan dan juga kelebihan dalam masyarakat kita yang akan menjadikan pendidikan kita berkurang dan berlebihan tidak seimbang. Ketidak seimbangan pendidikan akan menjadikan kita memiliki rasa iri dan dengki antar masyarakat kita, sehingga terjadi gejolak pendidikan yang tak diinginkan oleh masyarakat kita. Sistem pendidikan kita juga harus sesuai dengan keadaan sekarang yang nyata dan realistis, tanpa mengurangi dan melebihi keadaan masyarakat kita dalam pendidikan. Pendidikan yang dahulu zaman awal masehi banyak dipengaruhi dari ajaran pendidikan zaman lawas, kini menjadi pendidikan yang disesuaikan dan sesuai kenyataan dan keadaan masyarakat.
Ingat pada masa lalu kita disebut dengan pendidikan sejarah dan histori atau tarikh, sedang pendidikan tentang kesehatan dinamakan dengan pendidikan kesehatan atau kedokteran atau muhandis. Kekuatan pertama dalam masyarakat kita terletak pada pendidikan yang dijalani masyarakat kita, system yang kita jalani harus sesuai dengan keadaan masyarakat kita yang saling membutuhkan dan saling memberi. Tanpa adanya guru tak akan ada murid, juga sebaliknya tanpa ada murid juga tak aka nada guru. Dalam sejarah manusia guru pertama manusia adalah Tuhan (Allah SWT), baru kemudian Malaikat dan kitab kitab Allah. Dan setelah adanya kitab, manusia diajari oleh manusia dari bangsa manusia itu kepada manusia yang lain. Agar manusia tidak belajar kepada makhluk lain yang tidak sayang kepada manusia, seperti Jin, Iblis, Syetan atau hantu, oleh karena itu manusia sebetulnya harus mengerti dirinya sendiri agar mengerti tentang Tuhannya.
Dalam ajaran pertama manusia dari Allah adalah manusia diberi petunjuk tentang nama nama benda, yang makhluk selain manusia tidak tahu seperti bangsa Malaikat dan Jin tidak tahu benda kemanusiaan. Kemanusiaan kita dijaga oleh Allah Tuhan kita agar tidak mengerti apa yang tidak kita mengerti, membuat mengerti manusia adalah amat penting bagi manusia seperti kita. Kita manusia yang tidak tahu arti benda akan diberi tahu oleh Allah, seperti yang dialami oleh Nabi adam sendiri bukan seperti kita karena kita adalah keturunannya bukan dirinya yang asli. Nabi Adam yang asli berbeda dengan kita, baik dalam bentuk atau ukurannya beliau yang amat panjang dan tinggi. Tinggi beliau mencapai 27,6 meter dan bentuk itu sangat besar, dibanding kita sendiri yang kecil kecil seperti semut dengan kura kura.
Dalam ajaran kitab suci yang datang dari Allah diajarkan kepada kita untuk menghormati kedua orang tua kita, agar jangan membantah mereka dan tidak melawan mereka. Jika kita benarpun kita tidak boleh melawannya dan diharapkan agar Allah mengampuni dosa mereka selain dosa kita sendiri. Dan juga kita tidak boleh mendustai mereka, berbohong kepada mereka, mencuri harta mereka, mancaci mereka, menghardik mereka, menghina mereka dan kita diharap agar kita menyenangkan mereka dengan semua usaha kita, agar mereka tersenyum melihat kita bekerja dan akan timbul cinta dan sayang dari mereka kepada kita disertai do’a do’a keselamatan untuk kita. Selama kita hidup kita dido’akan agar kita selamat dalam kehidupan kita, jangan sampai apa yang kita alami menjadikan kita tidak selamat dunia dan akhirat. Jika ada satu maka ada dua seharusnya, agar tak ada kesatuan tapi keduaan dan akan seimbang apa yang terjadi dalam kehidupan ini. Cinta kepada Allah juga tidak terjadi satu sisi saja tapi juga dua sisi antara kebaikan dan kejelekan, antara perintah dan laranganNya. Perintahnya kita ta’ati dan laranganNya kita jauhi, agar kita menadapat surge dariNya kelak di kahir zaman….Amiin.
Pendidikan kita tidak hanya mengacu pada rasa sayang tapi juga rasa cinta, agar tercipta rasa cinta pada pengetahuan pendidikan selain rasa sayang pada keduanya pendidikan dan pengetahuan. Rasa sayang kita pada Tuhan Allah akan membuat kita disayangi Allah dan mendapat ridlonya berupa ilmu dan akhlak yang baik, selama lamanya kita akan terjerumus pada rasa sayang dan cint adariNya. Dengan cinta Allah mengagungkan kita dan tak akan memadamkan rasa cinta kita kepadaNya, rasa cinta kita kepada Allah akan menajdikan kita dicintai oleh Allah SWT dengan ilmunya yang Maha Luas Maha Tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar