Minggu, 02 Oktober 2011

Apa Bayangan Ini

Apa bayangan ini

Bayangan ini menghantui aku, terasa dalam hatiku ada jiwa utuh yang terpotong. Dan aku berteriak minta tolong agar ada yang mau selamatkan, dan tidak melupakan sahabat atas budi baik mereka. Jiwa yang sengsara adalah jiwa yang tidak mau mendengar sahabatnya, dan mementingkan diri sendiri. Merasa dirinya benar, padahal semua merasa salah dan tahu itu salah mereka bertaubat. Dengan taubat mereka menjadi bermanfaat atas dunia mereka, dengan jiwa yang benar manusi meras bertemu dengan Tuhannya. Karena Tuhannya manusia adalah Maha Benar, dan mereka merasa sebagai hamba dan ada yang murtad merasa sebagai Tuhan. Dan memaksa mereka yang tak berdaya untuk menyembah mereka yang berdaya, seperti Fir’aun yang menjadi musuh Allah SWT. Meneftah menjadi orang yang sombong karena berhasil menjadi raja Mesir, meski dia bukan keturunan raja Mesir. Kesombongan Fir’aun adalah mengaku sebagai Tuhan Yang Kuasa, dan merasa sebagai kekuatan yang agung disbanding Bani Isra’il. Bani Isra’il selalu diperkosa oleh Meneftah untuk taat atasnya, namun semua kekejaman Meneftah berakhir juga ditengah teluk yang dipenuhi air mati tenggelam.

Demikian halnya mereka menyukai pencabulan dan seksual bebas, sesuatu yang tidak disukai oleh Allah. Dalam istilah sekarang dinamakan pornografi, dalam bahasa islam sekarang dinamakan perzinaan. Hukum perzinaan yang diberikan oleh Allah kepada kaum Nabi Luth ASW begitu pedih, sepedih perbuatan mereka. Adzab itu berupa hujan batu dari sebuah gunung di sekitar mereka tinggal, dan perbuatan mereka benar benar melanggar sunnatullah. Hingga ujung perbuatan mereka mereka tetap tidak mau bertaubat, meski dilarang oleh Allah dan Nabi Luth ASW. Dalam bahasa inggris dinamakan adultery yang artinya perzinaan, yaitu melakukan hubungan seksual tanpa ada hubungan nikah.

Hukuman yang berat menanti setipa jiwa yang ingin berbuat zina, mereka berpikir bahwa zina adalah tradisi nenek moyang mereka yang selalu selamat. Padahal tidak sama sekali bahwa zina adalah budaya Ibrahim atau Nabi Islam lainnya, bahkan mereka saking bencinya dengan Nabi Luth ASW, mereka menyuruh Nabi Luth untuk pergi meninggalkan mereka. Mereka suka berbuat sulit yaitu berbuat maksiyat, dengan dasar perbuatan yang tidak diridloi oleh Allah. Kesabaran yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Luth ASW benar benar banyak, hingga istri Nabi Luth ASW mengikuti mereka berzina. Perilaku mereka adalah perzinaan, hubungan seksual sesame jenis (Laki laki dengan laki laki dan wanita dengan wanita). Pada zaman sekarang ini banyak terjadi pada generasi kita bahkan generasi muda kita, yang menjadikan Allah marah kepada mereka. Hingga mereka mendapat siksa yang pedih sepedih perbuatan mereka, hingga Allah tidak mengampuni mereka dengan menghujani mereka dengan batu yang amat panas dari dalam gunung batu.

Semoga Allah tetap member keteguhan kepada kita untuk tidak berzina, sebab kadang orang yang tidak paham beranggapan bahwa zina itu nikmat dan disukai oleh Allah. Allah membuat mereka pusing dan tanpa petunjuk yang benar dari sisiNya. Di dunia yang serba modern sekarang banyak terjadi perzinaan, hingga mereka yang berbuat harus mati tragis dengan kecelakaan yang besar. Kecelakaan yang mereka perbuat harus mereka terima sendiri balasannya, balasan hujan batu hingga mereka mati. Hukum persaudaraan seperti zaman sekarang kadang menantang manusia untuk berzina, hingga mereka kelaparan dan mereka meminta untuk makan batu panas yang berasal dari neraka. Betapa Allah manyayangi mereka dengan sunnahNya, agar manusia ingat akan surga yang dijanjikan olehNya. Pantasnya kita mencintai yang benar yaitu Allah dan RasulNya bersama pemimpin di antara kita, jika tidak maka kita akan mendapat neraka Nya. Neraka yang dijanjikan oleh Allah SWT adalah neraka yang amat pedih, hingga mereka harus minum api yang melelehkan perut mereka.

Ajaran mereka yang tidak sesuai dengan Allah akan membawa hokum yang menjadikan mereka putus asa, kadang syetan mengajak manusia untuk berpakaian minim hingga mengundang syahwat.  Mereka yang berbuat zina dengan alasan belum ada ikatan persaudaraan, adalah alas an yang tidak benar dan itu alas an mereka sebagai manusia saj. Agar mereka bisa asik asikan dalam kehidupan mereka, dan berbuat tanpa batas kewajaran. Siapa yang menolong Nabi Luth ASW dari bencana gunung meletus itu, dan dari perbuatan cabul kaumnya yang suka berzina. Sikap sabar yang dilakukan oleh Nabi Luth ASW adalah alas an yang patut juga dimiliki mereka para Muslim, agar mereka senantiasa tabah menerima apa yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar