Minggu, 02 Oktober 2011

Manusia kini

Nama manusia dahulu kini telah umum dan telah terpakai oleh banyak orang, dan Allah akan selalu menambah terus banyak bahasa dan disertai bertambah banyaknya jumlah manusia. Manusia selalu menempuh jalan hidupnya masing masing aagar jalan kehidupan mereka menjadi terpenuhi, dan mereka puas menuruti hawa nafsu mereka. Dan karena hawa nafsu itu berbahaya maka Allah membuat aturan agar manusia selalu sesuai dengan aturanNya, dan Allah sendiri Maha memberi bahaya. Bahaya selalu diberikan oleh Allah SWT agar manusia ingat pada zat yang memberinya yakni Allah SWT, dan bahaya bagi manusia itu tak akan pernah berhenti meskipun keadaan mereka aman dan iman. Manusia selalu suka akan kedloliman dan juga menolaknya, karena Allah maha menghinakan hamba dan diriNya sendiri.

Segala peringatan selalu Allah berikan kepada hambaNya agar senantiasa ingat namun manusia bukanlah Tuhan /Allah sendiri, karena manusia selalu lupa dan salah dalam segala perbuatan. Segalanya memang Allah ciptakan namun Allah sendiri yang menjaga segala sesuatu, tanpa manusia Allah maha ada. Segala yang ada telah diciptakan Allah SWT untuk kepentingan Allah sendiri. Dan dalam bahasa inggris Allah bisa diartikan All : segalanya,  ah : sakit dan syahid mirip pengucapannya dengan sakit.

Mati dan hidup adalah urusanNya, Allah maha mematikan dan maha menghidupkan. Segala ciptaan Allah SWT, adalah bersifat dan bernama berlawanan dengan Allah SWT. Allah maha melihat namun manusia hanya melihat dan itupun dlo’if. Allah maha mendengar , namun manusia hanya mendengar dan itupun dlo’if. Dan segala ciptaan tuhan itu sesuai dengan apa yang dimampui makhluk tanpa lebih dan kurang, dan itu cukup. Segala cukup karena Allah SWT Maha ‘Adil dan Bijaksana atas segala sesuatu yang mewahyukan Al Qur’an dengan mengutus Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Al Qur’an sama dengan kitab sebelumnya yaitu kitab Injil, Zabur dan Taurat, semuanya untuk kepentingan manusia  karena diturunkan untuk manusia saja. Manusia selalu membantah kepentingan Tuhan karena Tuhan ada dihati semua manusia hidup atau mati. Segalanya adalah kepentingan Allah SWT dan kepentingan tersebut diberikan kepada manusia untuk menjaganya, karena manusia adalah khalifah di muka bumi.

Demi kepentingan manusia manusia rela memakan apa saja, asal mereka mampu bertahan hidup. Agar mereka mampu hidup mereka rela mengorbankan diri demi kehidupan ciptaan Tuhan, yaitu makan hasil bumi setelah diolah. Secara umum manusia adalah makhlik yang mencari keuntungan dan membuang kerugian dan ini adalah hakikat manusia. Manusia dalam diri mereka selalu diliputi oleh rasa peduli pada lingkungan mereka sendiri sehingga mereka mau membuat peraturan hidup mereka sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar