Minggu, 02 Oktober 2011

Sakit

Sakit
Orang yang sakit adalah orang yang diberi cobaan oleh Allah SWT, mereka membutuhkan kasih sayang dari mereka yang masih sehat. Mereka yang sakit adalah orang yang merasa disiksa oleh Allah, dan mereka merasa payah dan dinodai oleh Syetan yang terkutuk dan terlaknat. Terhadap mereka kita tidak boleh mengusirnya, akan tetapi kita harus berbuat baik dengan menjaga mereka. Agar mereka punya semangat untuk sembuh, dan bisa sehat kembali seperti sedia kala.
Sakit yang diderita seseorang harus disembuhkan oleh kalangan pengobat selain itu yang utama adalah Allah yang mengobati mereka, dan penyakit mereka bisa pada jiwa dan raga mereka. Syetan selalu mengarahkan manusia pada rasa payah dan susah bahkan siksa, yang berat dan kadang dirasa nikmat hingga orang itu dibius oloeh syetan untuk terus menambah sakit pada dirinya. Syetan masuk ke dalam darah manusia seperti yang dijelaskan oleh Al Qur’an, karena itu Allah mendahului syetan dengan menyatakan bahwa Dia berada lebih dekat dari urat nadi manusia. Allah akan selalu melindungi hambaNya, dengan member obat kepada mereka.
Seperti yang dinyatakan bahwa Allah menyembuhkan Nabi Ibrahim ASW ketika beliau sakit, karena itu syetan dapat diusir oleh Allah dari tubuh manusia. Dengan jalan ingat kepada Allah manusia mendapatkan ketenteraman hati, dengan tenteramnya seseorang akan menimbulkan rasa sembuh dan terobati. Kadang Syetan juga mengajak manusia untuk berjalan di atas kefakiran, dan mengajak kepada kejelekan. Agar manusia tidak masuk surga dan ingat terus pada neraka, hingga menjelek jelekkan diri mereka agar putus asa.
Rasa yang diciptakan oleh Allah kepada hambaNya adalah jalan yang mudah, seperti yang di harapkan dan diinginkan oleh nabi Musa “Rabbisyrohlii Shadrii Wa Yassirlii Amrii Wahlul ‘Uqdatam Mil Lisaanii Yafqahuu Qaulii” yang artinya adalah “Tuhan (Allah) ku lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku dan buanglah petah lidahku agar mereka memahami ucapanku”. Sakit bukanlah sesuatu yang mudah untuk didapat, melainkan rasa yang sulit atau karena maksiyat. Kadang juga sebagai cobaan yang dilakukan oleh hamba dari Allah SWT, kekufuran juga menjadikan manusia tersiksa. Jahat sekali ajakan syetan untuk senantiasa membantah Tuhannya, agar mereka tersiksa dan terjerumus ke dalam neraka.
Allah tak akan memberhentikan keselamatan untuk hamba Nya, dari masa Nabi Adam ASW hingga Nabi Muhammad SAW. Keselamatan memang datang dari Allah, tapi Allah tak akan mendiamkan manusia berada dalam kesesatan tanpa keselamatan. Keselamatan yang diberikan oleh Allah juga berupa keselamatan yang diberikan kepada semua ummat dan hambaNya, jika manusia dijerumuskan dalam kesesatan maka Allah akan memberikan kemuliaan agar tak tersesat. Kesesatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambaNya menjadikan mereka hina, dan terusir dari surga agar mengabdi kepada syetan yang dibisikkan oleh Iblis raja syetan.
Syetan berharap agar manusia berlaku sombong di atas muka bumi dengan apapun yang manusia miliki, agar mereka mendapat siksa dari Allah SWT dan masuk neraka bersama syetan ‘Alaihim La’natullah. Allah Maha Tahu atas segala yang dilakukan oleh hamba hamba Nya, agar mereka tidak ingat syetan berdiri menantang manusia untuk melawan Allah. Dan ada saja manusia yang melawan Allah hingga mereka tersiksa, dan mereka menjadi payah. Jika sudah susah payah mereka manusia membanggakan kerja keras payah susah mereka, berupa kekayaan atau mungkin berupa banyaknya ilmu dan harta mereka. Jika orang sudah berstatus mengetahui seharusnya mereka bertaubat, dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Rasa sombong dengan ilmu dan amal sering hinggap dalam tubuh manusia, atas perbuatan syetan mereka menjadi sombong. Dan tawakkal kepada Allah lah jalan yang baik, agar selamat selamanya di jalan Allah SWT, dengan kekufuran manusia senantiasa dihibur oleh rasa ingkar mereka sendiri. Rasa cinta kepada sesama juga merupakan hal yang penting, namun jika berlebihan maka hasil yang didapat juga berlebihan hingga tak masuk akal. Walau kadang keterbatasan manusia ada, memang manusia tercipta dari lemah (tanah) dengan kehendak Allah Maha Lemah Lembut.
Jiwa yang diberikan oleh Allah berupa manusia adalah jawaban keselamatan atas dunia ini, jiwa manusia lebih banyak selamatnya dari pada durhakanya kepada Allah tuhan mereka. Seperti yang dilakukan oleh manusia pertama yaitu Adam ASW, dengan memakan buah Khuldi namun ketaatan manusia kepada Allah lebih banyak. Bahkan manusia disesatkan Allah pun mau karena sangat taatnya kepada Allah SWT, juga jika diberi petunjuk agar selamat dari api neraka. Jiwa raga manusia tercipta dari satu saja, dan darinya diciptakan banyak berupa istri dan anak keturunan.
Jika orang tua sayang pada anak pasti mereka berharap agar anak mereka senantiasa selamat, karena manusia pertama memang digelari selamat Allah. Jiwa seseorang semuanya pasti berpasangan karenanya akan ada keturunan mereka, dan mereka akan berpasangan selamanya dan tak akan berhenti untuk terus berpasangan. Jiwa manusia berasa apa saja berdasar apa yang mereka alami, alam yang mereka alami adalah ilmu yang baik bagi mereka.
Dan dari alam ini manusia menjadi tahu, seperti mereka menjadi tahu dengan alam raya ini. Jiwa yang kadang terlunta pun Allah tak akan tinggal diam, dengan menyelamatkan mereka manusia. Jika manusia lapar perut kosong, Allah memberi ilham kepada akal manusia untuk mencangkul sawah dan membuat makanan yang tumbuh di atas tanah. Sehingga dapat disimpulkan manusia selalu disayangi oleh Allah SWT dan dikaruniai olehNya tanpa ada ujungnya, sebab Dia Allah dicintai maka manusia menyayangi Allah dengan menyembah Allah dan berdo’a siang malam. Siang malam manusia bekerja untuk medapat ilmu, harta, siyasat, gaya hidup dan agama agar mereka menjadi selamat, baik selamat di dunia atau di akhirat kelak.
Semangat manusia untuk bekerja selalu ada, kadang yang benar menjadi salah. Kadang tangisan hamba memohon kepadaNya agar selalu selamat, dalam keadaan apa pun juga saja. Semua kisah pasti ada akhir, dan yakinlah bahwa akhir itu indah. Serahkan cinta tulus di dalam takdir, agar takdir diatur sang Qadir atau sang penguasa. Sang penguasa selalu berkehendak agar rakyatnya menjadi baik dan mendapat selamat, rahmat dan hidayat, agar tak tersesat dalam waktu luang hidupnya mereka. Perjalanan panjang manusia tak akan berhenti begitu saja, rasa putus asa pun ada obatnya pasti dengan makan. Jika kekurangan ada maka manusia meminta cukup, jika lebih manusia berbagi kepada sesamanya atau kepada binatang makhluk lain.
Kesesatan manusia menuju neraka tak akan ada kalau Allah tidak menghendakinya, jika sudah dikehendaki maka manusia akan berharap petunjuk. Petunjuk diharapkan agar tidak tersesat dan tidak jauh dariNya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar